Jumat, 29 Januari 2016

Akhlak Rasulullah SAW Bukti Kenabiannya

Akhlak Rasulullah SAW Bukti Kenabiannya

http://annangws.blogspot.com/2014/01/akhlak-rasulullah-sawbukti-kenabiannya.html
Selama ini mukjizat Rasulullah SAW adalah mukjizat hissiyah. Beliau membelah bulan; batu mengucapkan salam; batang kayu menangis; air mengucur dari celah jarinya; makanan sedikit yang didoakan sehingga cukup untuk banyak orang; daging bakar berbicara; Abu Jahal terpaku saat hendak menjatuhkan batu saat Rasulullah SAW sujud, dan sebagainya lainnya.

Kita juga mengenal mukjizat beliau yang sangat agung, yaitu Al-Qur’an. Mukjizat ini menantang setiap orang membuat sebuah kitab dengan kehebatan seperti kehebatannya. Kehebatan kitab ini terletak di antaranya pada sisi bahasa yang sangat indah; menceritakan sejarah yang benar di masa lalu; mengandung hukum adil dan mudah diterapkan; isyarat-isyarat ilmiah dalam berbagai bidang; dan sebagainya.

Namun jarang di antara kita yang menganggap akhlak Rasulullah SAW sebagai sebuah mukjizat. Padahal Allah swt. berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar mempunyai akhlak yang agung.” [Al-Qalam: 4].

Akhlak beliau agung, berarti tidak ada seorang pun yang bisa mempunyai akhlak seperti akhlak beliau. Tidak ada yang bisa menandinginya. Hal ini bukan karena apa-apa, tapi karena beliau adalah seorang nabi. Berarti akhlak beliau adalah mukjizat, salah satu bukti kenabian Muhammad SAW.

Muhammad SAW Adalah Manusia Biasa

Rasulullah SAW adalah manusia biasa. Bukan manusia tuhan, atau setengah tuhan. Bukan malaikat, atau setengah malaikat. Beliau benar-benar manusia biasa, tapi dipilih oleh Allah swt. untuk mengemban risalah-Nya.

Ini adalah sebuah keuntungan bagi umat manusia. Bisa diteladani, karena kesamaan bentuk, karakter, kebutuhan, kecenderungan, dan sebagainya. Jika beliau berupa malaikat, manusia tidak akan bisa meneladani karena malaikat tidak makan, minum, berbuat dosa, dan sebagainya.

Tidak ada alasan untuk menolak ajaran yang dibawa. Kalau rasul berupa malaikat, banyak manusia yang menolak ajaran dengan alasan rasul bisa melaksanakan kewajiban karena dia malaikat, sedangkan mereka bukan malaikat makanya tidak bisa melaksanakan. Allah swt. berfirman:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ

“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku.” [Al-Kahfi; 110].

Dakwah beliau juga berbeda dengan dakwah yang lainnya; dimenangkan dengan usaha manusiawi, bukan dengan mukjizat luar biasa. Para penentang dakwahnya tidak dikalahkan dengan banjir seperi kaum nabi Nuh as., dengan laut seperti Fir’an dan pasukannya. Tapi dikalahkan dengan strategi hasil pemikiran manusia. Bahkan ketika malaikat gunung menawari Rasulullah SAW membinaskan kaum Thaif dengan ditimpakan gunung kepada mereka, beliau menolaknya.

Akhlak Bukti Kenabian Beliau

Beliau terkenal dengan julukan Ash-Shadiqul Amin. Jujur dalam berkata; amanah dalam menjaga dan menyampaikan. Akhlak bisa dijadikan bukti kenabian, karena orang yang berakhlak mulia tidak akan berbohong ketika mengaku menjadi nabi, tidak akan mencelakakan kaumnya ketika memerintahkan sesuatu, dan akan berjuang dan berkorban untuk kebaikan kaumnya.

Hanya sedikit sahabat Rasulullah SAW yang masuk Islam setelah melihat mukjizat. Hampir semuanya masuk Islam karena melihat akhlak Rasulullah saw. Bahkan ketika orang-orang musyrikin meminta diperlihatkan mukjizat, mereka tidak beriman setelah benar-benar melihatnya. Allah swt. berfirman:

“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus.” Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.” [Al-Qamar: 1-3].

Ibunda Khadijah ra. mengetahui benar bagaimana akhlak mulia suaminya, misalnya menyambung tali kekerabatan, menanggung beban keluarga, menjamu tamu, membantu orang miskin, membantu dalam musibah, dan sebagainya. Saat beriman, beliau belum melihat satu mukjizat pun pada diri Rasulullah SAW Bahkan beliaulah yang menguatkan hati Rasulullah saw. ketika bimbang saat didatangi malaikat Jibril as.

Abu Bakar ra. adalah kawan karib Rasulullah saw. Tahu benar bagaimana kejujuran Rasulullah saw. Sehingga ketika mengaku menjadi nabi, Abu Bakar ra. langsung beriman dan mendakwahkan agama yang baru kepada musyrikin yang lain.

Raja Najasyi ra. Raja negeri Habasyah ini tidak pernah bertemu dengan Rasulullah SAW. Namun ketika mendengarkan sifat-sifat dan perjalanan dakwah beliau, Najasyi langsung meyakini bahwa Muhammad saw. adalah penerus Isa as.


Sumber :  http://www.dakwatuna.com/2014/01/14/44739/akhlak-rasulullah-saw-bukti-kenabiannya/#ixzz2qOWUqoOt

CINTA NABI DAUD KEPADA ALLAH

CINTA NABI DAUD KEPADA ALLAH

cinta nabi daud kepada allah
Nabi Daud ’alihis-salaam merupakan seorang hamba Allah yang sangat rajin beribadah kepada Allah. Hal ini disebutkan langsung oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Nabi Daud ’alihis-salaam sangat rajin mendekatkan diri kepada Allah. Beliau sangat rajin memohon kepada Allah agar dirinya dicintai Allah. Beliau sangat mengutamakan cinta Allah lebih daripada mengutamakan dirinya sendiri, keluarganya sendiri dan air dingin yang bisa menghilangkan dahaga musafir dalam perjalanan terik di tengah padang pasir.  Inilah penjelasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengenai doa Nabi Daud tersebut:
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)
Setidaknya terdapat empat hal penting di dalam doa ini.  
Pertama, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon cinta Allah. Beliau sangat faham bahwa di dunia ini tidak ada cinta yang lebih patut diutamakan dan diharapkan manusia selain daripada cinta yang berasal dari Allah Ar-Rahman Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Apalah artinya seseorang hidup di dunia mendapat cinta manusia –bahkan seluruh manusia- bilamana Allah tidak mencintainya. Semua cinta yang datang dari segenap manusia itu menjadi sia-sia sebab tidak mendatangkan cinta Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebaliknya, apalah yang perlu dikhawatirkan seseorang bila Allah mencintainya sementara manusia –bahkan seluruh manusia- membencinya. Semua kebencian manusia tersebut tidak bermakna sedikitpun karena dirinya memperoleh cinta Allah Yang Maha  Pengasih lagi Maha Penyayang.
Sebab itulah Nabi Daud ’alihis-salaam tidak menyebutkan dalam awal doanya harapan akan cinta manusia. Beliau mendahulukan cinta Allah di atas segala-galanya. Beliau sangat menyadari bahwa bila Allah telah mencntai dirinya, maka mudah saja bagi Allah untuk menanamkan cinta ke dalam hati manusia terhadap Nabi Daud ’alihis-salaam. Tetapi bila Allah sudah mebenci dirinya apalah gunanya cinta manusia terhadap dirinya. Sebab cinta manusia terhadap dirinya tidak bisa menjamin datangnya cinta Allah kepada Nabi Daud ’alihis-salaam.
Dari Nabi shollallahu ’alaih wa sallam beliau bersabda: “Bila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah berseru kepada Jibril: “Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia.” Jibrilpun mencintainya. Kemudian Jibril berseru kepada penghuni langit: ”Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka kalian cintailah dia.” Penghuni langitpun mencintainya. Kemudian ditanamkanlah cinta penghuni bumi kepadanya.” (HR Bukhary 5580)
Kedua, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah cinta orang-orang yang mencintai Allah. Sesudah mengharapkan cinta Allah lalu Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah kasih-sayang dari orang-orang yang mencintai Allah, sebab orang-orang tersebut tentunya adalah orang-orang beriman sejati yang sangat pantas diharapkan cintanya.
Hal ini sangat berkaitan dengan Al-Wala’ dan Al-Bara’ (loyalitas dan berlepas diri).  Yang dimaksud dengan  Al-Wala’  ialah memelihara loyalitas kepada Allah, RasulNya dan orang-orang beriman. Sedangkan yang dimaksud dengan Al-Bara’ ialah berlepas diri dari kaum kuffar dan munafiqin. Karena loyalitas mu’min hendaknya kepada Allah, RasulNya dan orang-orang beriman, maka Nabi Daud ’alihis-salaam berdoa agar dirinya dipertemukan dan dipersatukan dengan kalangan sesama orang-orang beriman yang mencintai Allah. Dan ia sangat meyakini akan hal ini.
Sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersada: “Ruh-ruh manusia diciptakan laksana prajurit berbaris, maka mana yang saling kenal di antara satu sama lain akan bersatu. Dan mana yang saling mengingkari di antara satu sama lain akan berpisah.” (HR muslim 4773)
Ketiga, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah agar ditunjuki perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan cinta Allah. Setelah memohon cinta Allah kemudian cinta para pecinta Allah, selanjutnya Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah agar ditunjuki perbuatan dan amal kebaikan yang mendatangkan cinta Allah. Ia sangat khawatir bila melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan murka Allah. Beliau sangat khawatir bila berbuat dengan hanya mengandalkan perasaan bahwa Allah pasti mencintainya bila niat sudah baik padahal kualitas dan pelaksanaan ’amalnya bermasalah. Maka Nabi Daud ’alihis-salaam sangat memperhatikan apa saja perkara yang bisa mendatangkan cinta Allah pada dirnya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah mencintai Ash-Shobirin (orang-orang yang sabar). Siapakah yang dimaksud dengan Ash-Shobirin? Apa sifat dan perbuatan mereka sehingga menjadi dicintai Allah?
”Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran ayat 146)
Keempat, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah agar menjadikan cinta Allah sebagai hal yang lebih dia utamakan daripada dirinya sendiri, keluarganya dan air dingin. Kemudian pada bagian akhir doa ini Nabi Daud ’alihis-salaam kembali menegaskan betapa beliau sangat peduli dan mengutamakan cinta Allah. Sehingga beliau sampai memohon kepada Allah agar cinta Allah yang ia dambakan itu jangan sampai kalah penting bagi dirinya daripada cinta dirinya terhadap dirinya sendiri, terhadap keluarganya sendiri dan terhadap air dingin.
Mengapa di dalam doanya Nabi Daud ’alihis-salaam perlu mengkontraskan cinta Allah dengan cinta dirinya sendiri, keluarganya dan air dingin? Sebab kebanyakan orang bilamana harus memilih antara mengorbankan diri dan keluarga dengan mengorbankan prinsip hidup pada umumnya lebih rela mengorbankan prinsip hidupnya. Yang penting jangan sampai diri dan keluarga terkorbankan. Kenapa air dingin? Karena air dingin merupakan representasi kenikmatan dunia yang indah dan menggoda. Pada umumnya orang rela mengorbankan prinsip hidupnya asal jangan mengorbankan kelezatan duniawi yang telah dimilikinya.
Jadi bagian terakhir doa Nabi Daud ’alihis-salaam mengandung pesan pengorbanan. Ia rela mengorbankan segalanya, termasuk dirinya sendiri, keluarganya sendiri maupun kesenangan duniawinya asal jangan sampai ia mengorbankan cinta Allah. Ia amat mendambakan cinta Allah. Nabi Daud ’alihis-salaam sangat faham maksud Allah di dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS At-Taubah ayat 24)
 
Sumber : http://annangws.blogspot.co.id/2013/03/cinta-nabi-daud-kepada-allah.html

Shalat Istikharah (Media Petunjuk Ditengah Keraguan)

Shalat Istikharah (Media Petunjuk Ditengah Keraguan)

Dalam menapaki perjalanan hidup didunia ini, sudah bukan mustahil manusia kerap dihadang beberapa persoalan yang pelik, sehingga membuat dia harus berhati-hati dalam menentukan pilihan atau mengambil keputusan. Dari beberapa pilihan sulit itu, bias beupa soal jodoh, pekerjaan, dan bahkan sampai memilih seorang pemimpin. Tak dapat disangkal, kalau dari pilihan yang diambil pastimengandung resiko. Karena itu, beruntunglah manusia yang memilih dengan pilihan tepat, sehingga membawa kearah kebaikan.


Tetapi bagaimana kalau seseorang terperosok kedalam pilihan yang salah? Sudah tentu ia akan merugi. sebab, pilihan yang buruk akan berakhir kerugian. Sudah ter manusia tidak menyesal dikemudian hari atas pilihan atau keputusan karena itu, agar manusia tidak menyesal dikemudian hari atas pilihan atau keputusan yang diambil, Nabi SAW menganjurkan untuk melaksanakan shalat istikharah.

Shalat istikharah adalah shalat sunnat 2 (dua) raka’at yang dilakukan ketika seseorang ragu dalam memilih dua perkara atau lebih. Juga ketika seseorang menghadapi permasalahan penting dalam memilih suatu keputusan yang berdampak besar. Dengan sholat itu, seseorang dianjurkan agar minta petunjuk atau bimbingan Allah SWT supaya keputussan yang diambil nantinya tidak salah.

Perkataan istikharah sendiri, berakar dari kata khair (baik) atau khiyarah (terbaik). Disini, istikharah berarti thalab al-khiyarah minAllah, yaitu usaha untuk mendapat sesuatu yang terbaik dengan cara memohon petunjuk kepada Allah lewat shalat. Tidak salah bila istikharah itu bersifat spiritual, yakni usaha yang sepenuhnya bersifat rohaniah.

Dalam soal istikharah ini Nabi bersabda : “apabila salah seorang diantara kalian berniat melakukan suatu urusan, hendaklah dia shalat dua raka’at yang bukan fardhlu kemudian hendaklah dia berdoa Allahumma…….”
(HR. Bukhori).

Berdasarkan hadits itu, Imam An-Nawawi berpendapat kalau “istikharah disunnahkan disegala kondisi”. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab fathul bari.

Tetapi berdasar petunjuk Nabi, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam bukhari bahwa istikharah dilakukan dengan shalat sunnah dua rakaat dimalam hari. Selesai shalat, orang yang bersangkutan disuruh membaca doa istikharah yang pada intinya berisi permohonan kepada Allah SWT. Agar ia diberikan sesuatu yang terbaik untuk kepentingan jangka pendek (dunia) maupun jangka panjang (akhirat).

Berdasarkan hadits itu pula seorang muslim menurut Imam Syaukani, tidak boleh meremehkan sesuatu perkara, dan mengabaikan istikharah. Kenapa? Sebab, seringkali terjadi kasus kecil yang diremehkan, namun ketika diambil atau ditinggalkan, justru menimbulkan bahaya besar dikemudian hari.

Shalat istikharah sangat penting untuk dilakukan karena pilihan manusia acap besifat subjektif, partikularistik, dan terkadang tidak lepas dari dorongan nafsu. Akibatnya, pilihan manusia seringkali mengecewakan. Dapat dipahami jika manusia seringkali membenci sesuatu yang baik juga sebaliknya mencintai sesuatu yang buruk.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman : “boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”.
(QS Al-Baqarah : 216)
 
Doa Istikharah:
 
 
“Ya Allah, aku memohon petunjuk kepadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan daripadaMu dengan kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah kurniaanMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu segala perkara yang ghaib. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahwasanya urusan ini (sebutkan..) adalah baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah bagiku padanya da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..) mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah yang terbaik bagiku kemudian redhailah aku dengannya”

Doa tersebut boleh dibaca dalam shalat atau sesudah shalat. Akan tetapi dibaca setelah salam lebih utama, karena dalilnya menunjukan demikian. Yaitu sabda rasulullah saw “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a” dengan doa yang diatas.

Bagi yang berhalangan (misalnya lantaran haid, nifas dll), istikharahnya cukup dengan baca doa istikharah tanpa salat.

Adapun waktunya boleh dilaksanakan kapan saja dan boleh membaca surat apa saja setelah membaca al Fatihah. Yang lebih utama adalah membaca surat al Kafirun pada rekaat pertama dan surat al Ikhlas pada rekaat ke dua, sebagaimana shalat sunnah dua rekaat lainnya.

Istikharah boleh dilakukan berulang kali jika kita ingin istikharah pada Allah dalam suatu perkara. Karena istikharah adalah do’a dan tentu saja boleh berulang kali. Ibnu Az Zubair sampai-sampai mengulang istikharahnya tiga kali. Dalam shahih Muslim, Ibnu Az Zubair mengatakan,
 
“Aku melakukan istikharah pada Rabbku sebanyak tiga kali, kemudian aku pun bertekad menjalankan urusanku tersebut.”

Sebagai petunjuk dari Allah, pilihan melalui Istikharah akan memberikan keyakinan yang amat kuat. Tak salah jika jawaban dari istikharah yang dilakukan seseorang kadang bias munculnya satu keyakinan yang mantap dalam diri yang memotivasi diri untuk mengambil keputusan dari permasalahan yang tengah dihadapi

Bisa jadi, jawaban dari istikharah bisa muncul dari suatu mimpi. Perlu diketahui, mimpi itu ada 3 (tiga) macam. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim telah disebutkan bahwa jenis mimpi yang pertama adalah mimpi baik, yaitu suatu kabar yang menyenangkan dari Allah. Kedua, mimpi yang menakutkan atau menyedihkan yang datangnya dari syetan. Dan ketiga, mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan atau khayalan manusia belaka.

Petunjuk Allah yang muncul dalam mimpi seperti pengalamannya Ustadz Arifin Ilham. Istri Pertama Ustadz Arifin Ilham Dipilih Melalui Petunjuk Mimpi... yang sesungguhnya bermuara pada kemantaban hati. Maka dari itu berbai'atlah pada seorang Guru/Mursyid agar kita terbimbing dalam mengenal tanda - tanda dari Allah. Begitu pula dalam menafsirkan mimpi.

Jawaban Allah adalah hak Allah. Oleh karena itu, yang perlu dicatat disini adalah bahwa seseorang melaksanakan shalat istikharah, semata-mata menyerahkan urusan yang akan dipilih itu akan dibimbing Allah sehingga menyerahkan segala urusan pada Allah semata. Sebab, jika itu pilihan yang terbaik, maka Allah akan memudahkannya bagi orang itu dan akan memberkahinya. Tetapi jika hal tersebut adalah sebaliknya, maka Allah akan memalingkannya dan memudahkan orang itu kepada kebaikan dengan izin-Nya.

Untuk itu, shalat istikharah harus dilakukan dengan niat yang ikhlas mengharapkan keridhaan Allah dan dilakukan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah.
Sebab, jika shalat istikharah yang dilakukan itu sepenuhnya. Tak salah, jika shalat istikharah menjadi media meminta petunjuk bagi seseorang saat ia dihadapkan pada kebimbangan.
 
 
Sumber : http://annangws.blogspot.co.id/2013/01/shalat-istikharah-media-petunjuk.html

METODE SYETAN MENYESATKAN MANUSIA

METODE SYETAN MENYESATKAN MANUSIA

METODE SYETAN MENYESATKAN MANUSIA
Syetan memang tidak bisa terlihat oleh manusia namun manusia bisa mengenali syetan lewat metode – metode yang dia gunakan untuk menyesatkan manusia. Berikut cara – cara yang digunakan oleh syetan untuk menjauhkan manusia dari kebenaran :

1. Menjadikan sesuatu yang mungkar nampak baik atau indah
Kemungkaran, hakikatnya mempunyai nama, bentuk dan akibat yang sangat buruk. Karena keburukannya tak ada manusia yang mau melakukannya, tapi berkat usaha syetan menutupinya dengan kebaikan dan menghiasinya dengan keindahan, membuat manusia tak segan – segan untuk melakukannya.
“Wahai Tuhanku, karena engkau telah menetapkan aku sesat, maka aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS Al Hijr 39)

Syetan adalah penipu ulung sekaligus entrepreneur handal yang sangat paham cara mempromosikan barang dagangannya. Dia bungkus racun mematikan dengan kemasan madu yang menyehatkan.

2. Menamai perbuatan maksiat dengan nama – nama yang disenangi
Dengan memberi nama yang disukai manusia pada kemaksiatan maka sisi keburukan dan kekejiannya tertutupi. Nama yang disukai tentu akan menjadi daya tarik…menjadi iklan yang membuat manusia penasaran ingin mencoba. Syetanlah yang memberi nama pohon yang dilarang Allah untuk didekati dengan nama pohon khuldi (pohon kekekalan). Allah menceritakannya di dalam Al Qur’an :
“Kemudian syetan membisikkan pikiran buruk kepadanya dengan berkata, ‘Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi (pohon kekekalan) dan kerajaan yang tidak akan binasa?’” (QS Thoha 120)

Dia bisikkan kepada manusia agar menamai riba sebagai bunga, berpose telanjang, menari seronok sebagai seni, memamerkan aurat tanpa rasa malu sedikitpun sebagai kontes ratu kecantikan dlsb.

3. Menamai perbuatan baik dengan nama yang tidak disukai
Kebenaran mempunyai pancaran cahaya yang terang. Andai kebenaran itu disajikan apa adanya tanpa dijelek – jelekkan bentuknya, niscaya jiwa manusia akan segera menghampirinya, pandangan dan pendengaran mereka akan tertuju padanya. Oleh karena itulah, syetan berusaha menggambarkan kebenaran dengan bentuk yang jelek dan rupa yang buruk, serta menyebutnya dengan sebutan yang tidak disukai.

Syetanlah yang membisikkan kepada kafir Quraisy untuk menjuluki Rasulullah saw dengan julukan penyihir, dukun, penyair yang terkena sihir dan julukan lain yang membuat orang tidak suka dengan beliau.
“Dan orang – orang zalim itu berkata, ‘Kalian semua tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.’”(QS Al Furqon 8 )

Syetan pula yang membisikkan kepada bala tentaranya agar menamai orang – orang yang berpegang teguh dengan petunjuk Nabi saw dan menjadikan sunnah – sunnah beliau sebagai jalan hidup dengan sebutan orang yang fanatik. Para wanita yang memegang teguh perintah Tuhannya dan senantiasa berdiam di rumah mereka sebut kuper. Jilbab yang sesuai syariat mereka namai kemah berjalan.

4. Menakut – nakuti manusia dengan kemiskinan dan penderitaan
Kemiskinan, kesengsaraan dan penderitaan adalah hal yang sangat di takuti manusia. Dan syetan tahu itu, sehingga dia gunakan ketakutan – ketakutan tersebut untuk menyesatkan manusia.
“Syetan itu menjanjikan kemiskinan kepada kalian.”(QS Al Baqarah 268)

Syetanlah yang menakut – nakuti pengikut – pengikut Fir’aun agar tidak menerima ajaran Nabi Musa dan Nabi Harun.
“Sesungguhnya dua orang ini adalah benar – benar ahli sihir yang hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihir mereka dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang terpandang.”(QS Thoha 63)

Begitu pula yang terjadi pada penduduk Madyan.
“Sungguh, jika kamu mengikuti Syu’aib, tentu kamu (menjadi) orang – orang yang merugi.”(QS Al A’raf 90)

Syetan tampakkan kemiskinan dan kekurangan harta dimata manusia agar orang – orang enggan membayar zakat dan bersedekah.

5. Masuk ke dalam hati manusia melalui perkara yang paling disenangi
Itulah pintu yang paling mudah untuk dimasuki syetan karena jika sudah berhadapan dengan hal – hal yang menyenangkan seringkali manusia menjadi lupa diri hingga tidak sadar telah disesatkan oleh syetan. Bentuk – bentuk kesenangan itu ada beberapa macam, “Diri manusia dihiasi kecintaan kepada wanita, anak – anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang – binatang ternak dan sawah ladang.”(QS Ali Imran 14)

Syetan biasa dan bisa menggunakan kesenangan – kesenangan tersebut sebagai senjata untuk menaklukan manusia dalam kesesatan.
“Sepeninggalku tidak ada bahaya ditengah – tengah manusia yang lebih berbahaya bagi laki – laki daripada bahaya perempuan.”(HR Muslim, Ahmad, Nasa’i)
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah bersepi – sepi dengan wanita yang tidak sedang bersama mahramnya, karena pihak ketiganya adalah syetan.”(Muttafaqun ‘alaih)

6. Menyesatkan manusia secara bertahap
Sangat mustahil syetan mendatangi manusia, lalu secara spontan mengatakan, “Lakukanlah perbuatan maksiat ini atau nikmatilah perbuatan mungkar ini!” Syetan akan mendekati manusia dengan cara bertahap, sedikit demi sedikit dan selangkah demi selangkah. Dimulai dari pandangan, berubah jadi senyuman, lalu menjadi percakapan, terus melakukan janjian dan akhirnya menjadi sebuah pertemuan. Seperti itulah kira – kira langkah – langkah yang dilakukan syetan. Allah swt memperingatkan :
“Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah – langkah syetan. Barangsiapa mengikuti langkah – langkah syetan, maka (dia akan jatuh dalam perbuatan yang dilarang), karena sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.”(QS An Nur 21)

7. Menghalangi manusia dari jalan kebenaran
Syetan telah berikrar kepada Allah untuk menggoda dan menyesatkan umat manusia agar tidak ada lagi hamba – hamba yang mengagungkan dan menyembah Allah.
“Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menetapkan saya tersesat, maka saya benar – benar akan (menghalang – halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”"(QS Al A’raf 16-17)

Syetan menyerang dari berbagai arah dari depan, belakang, kanan dan kiri manusia. Menurut para ulama dari depan berarti dari sisi dunia, dari belakang berarti dari sisi akhirat, dari arah kanan berarti dari sisi kebaikan – kebaikan dan dari arah kiri berarti dari sisi kejelekan – kejelekan manusia. Ibnu Abbas r.a berkata, “Syetan tidak mengatakan dari atas mereka, karena dia mengetahui bahwa Allah ada di atas mereka.”

8. Menampakkan diri sebagai pemberi nasihat bagi manusia
Tidak mungkin syetan berkata, “Lakukan kemaksiatan agar kamu mendapat siksa yang pedih.” Syetan akan selalu mengklaim dirinya sebagai pemberi nasihat yang baik. Itu pulalah yang dikatakannya kepada Adam as saat dia membujuk agar Adam dan Hawa mau memakan buah khuldi.
“Dan dia (syetan) bersumpah kepada keduanya, ‘Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua.’”(QS Al A’raf 21)

9. Meminta bantuan kepada syetan dari jenis manusia
Bila syetan telah lelah dan merasa tidak mampu menyesatkan orang – orang yang mempunyai keimanan yang kuat, ia akan meminta bantuan kepada penolong – penolong dari kalangan manusia untuk mewujudkan keinginannya.
“Sesungguhnya syetan membisikkan kepada kawan – kawannya agar mereka membantah kalian. Jika kalian menuruti mereka sesungguhnya kalian tentu menjadi orang – orang musyrik.”(QS Al An’am 121)

Syetan yang berwujud manusia biasanya lebih berat dihadapi daripada syetan dari kalangan jin. Karena bisa saja manusia tersebut adalah orang terdekat kita...


Sumber : http://annangws.blogspot.co.id/2013/04/metode-syetan-menyesatkan-manusia.html

SHOLAWAT SEBAGAI MAHAR NABI ADAM MENIKAHI HAWA

SHOLAWAT SEBAGAI MAHAR NABI ADAM MENIKAHI HAWA

sholawat sebagai mahar nabi adam menikahi hawa
Ketika Allah SWT telah menciptakan Nabi Adam AS dan setelah membukakan penglihatan matanya, maka memandanglah Nabi Adam AS pada ‘Arsy dan melihat tulisan ‘Muhammad’ diatas istana ’Arsy, maka bertanyalah dia kepada Allah, “Tuhanku, adakah orang yang lebih mulia disamping-Mu selain aku?”

Jawab Allah SWT: “Benar, dia adalah (nama) seorang Nabi dari keturunan-mu yang lebih mulya dari pada engkau. Dan jika tidak karena dia (Muhammad), Aku tidak menciptakan langit, bumi,surga dan neraka”

Setelah Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS, maka Nabi Adam AS mengarahkan pandangannya keatas dan terlihatlah olehnya “satu mahluk” yang lain dari padanya seorang wanita cantik jelita yang karenanya Allah SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam AS. Dan ketika itu bertanyalah Nabi Adam AS kepada Allah SWT : “Tuhanku, siapakah gerangan itu ?”

Jawab Allah SWT : “Itu Hawa”.

Nabi Adam AS: “Kawinkanlah aku Yaa Allah dengan dia”.

Allah SWT : “Beranikah engkau membayar maskawinnya ?”

Nabi Adam AS: “Berapakah maskawinnya ?

Allah SWT : ”Supaya engkau membaca Sholawat kepada yang mempunyai nama (Muhammad SAW), 10 kali”.

Nabi Adam AS: “Jika kulakukan itu apakah Engkau telah mengawinkan dia dengan aku?”

Allah SWT : “Benar demikian”.

Kemudian Nabi Adam AS membaca Sholawat sepuluh kali kepada Nabi Muhammad SAW. Maka bacaan Sholawat sepuluh kali itu sebagai Mahar Menikahi Hawa.

Ada qaul (pendapat) yang lain berpendapat bahwa Nabi Adam membaca sholawat sebanyak 100 kali dalam satu tarikan napas.

Saat baru sampai tujuh puluh bacaan shalawat, napas Nabi Adam terputus.

Lalu Allah SWT berfirman, “Tidak apa-apa, Wahai Adam. Sholawat yang sudah engkau baca itu sebagai awal Mahar. Dan sisanya itu menjadi tanggunganmu.”

Oleh sebagiam kalangan ulama, kisah ini dijadikan salah satu referensi tentang pembayaran Mahar bagi calon suami kepada calon istrinya, yang dilaksanakan secara diangsur, tidak kontan sekaligus.

*******

Kelebihan Sholawat Nabi

Rasulullah telah bersabda, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril A.S. : "Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca sholawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."

Berkata pula Mikail A.S. : "Mereka yang bersholawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."

Berkata pula Israfil A.S. : "Mereka yang bersholawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah SWT mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail A.S pula berkata : "Bagi mereka yang bersholawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."

*******

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah sedangkan Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang bersholawat ke atas Rasulullah S.A.W.?

Semoga kita tidak akan melepaskan peluang untuk bersholawat ke atas Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

Aamiin…

 
Sumber : http://annangws.blogspot.co.id/2013/01/sholawat-nabi-adam.html

Sejarah SMK NU 03 Kaliwungu Kendal

Sejarah SMK NU 03 Kaliwungu Kendal





Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU 03 Kaliwungu pada awalnya bernama STM NU 02 Kaliwungu adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Ma’arif Kendal didirikan pada tahun 1996 yang berlokasi di Desa Kutoharjo Kaliwungu Kab. Kendal. Pada tahun pertama dengan pemprakarsa dan kepala sekolah pertama yaitu Bapak CHUSAENI, S.Pd. (Alm) membuka empat kelas dengan rincian 3 kelas untuk program keahlian Teknik Mekanik Otomotif (TMO) dan 1 kelas Teknik Audio Video (TAV). Beliau berjuang untuk kemajuan SMK NU 03 Kaliwungu selama 15 Tahun sampai sebelum meninggal karena penyakit stroke yang dideritanya selama 2 th lebih. Pada mulanya Bapak Chusaeni, S.Pd (Alm ) banyak sekali menyewa tempat yang digunakan sebagai lokasi belajar diantaranya MI Kembangan, SD di Stasiun dan Ngaglik. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan fasilitas dan sarana, Beliau tetap berusaha memperjuangkan kemajuan pendidikan di tingkat SMK di Kaliwungu ini. Dan Pada akhirnya saat sekarang SMK NU 03 Kaliwungu mengalami kemajuan dengan menempati gedung baru yang berjumlah 10 lokal dengan dilengkapi laboratorium komputer walaupun komputernya masih dalam keadaan terbatas. Gedung baru yang beralamat di Jl. Soekarno – Hatta Desa Karang Tengah Kaliwungu cukup strategis karena dekat dengan jalan raya dan mudah transportasinya.
Bahkan SMK NU 03 Kaliwungu sekarang sudah memiliki website yang bisa diakses untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang sekolah ini yang dapat diakses di www.smknu03klw.blogspot.com atau dapat menghubungi melalui via telepon (0294) 385376, 3686987.
SMK NU 03 Kaliwungu yang berlokasi di pusat kota Kaliwungu merupakan SMK Swasta yang berbasis Teknologi dan Religius, lokasi yang berada di jalur Strategis jalan Soekarno Hatta memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar dengan aktif dan kreatif. SMK NU 03 Kaliwungu dikenal dengan SMK Nuklir (NU Tiga) dalam mendidik siswa di dukung oleh guru bergelar Sarjana dan Master yang berkompeten di bidangnya.
Di kampus SMK NU 03 Kaliwungu, seluruh Civitas Akademika dengan segala sumber dayanya siap membantu dan membimbing siswa untuk belajar dan memasuki dunia kerja serta menyiapkan masuk ke Perguruan Tinggi.
 
Sumber : http://profilsmk.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-smk-nu-03-kaliwungu-kendal.html